-->

KAU


Ada yang paling membekas dihati sejak kepergianmu, baru kusadari ternyata aku tidak begitu baik dalam memberikan makanan padamu, itu semua karena kekurang tahuanku akan penyakit yang ada di tubuhmu.

Setelah kau pergi aku mencari apa saja yang menyebakan penyakit itu ada ditubuhmu dan makanan apa pemicunya, hatiku semakin sedih karena kenyataanya makanan yang kuberi dari tanganku semua dapat memicu penyakit itu cepet berkembangnya. Pertama terlalu banyak mengkonsumsi minuman penambah vitalitas (kalau ini adalah kesukaanmu walau aku sering melarangnya tetapi kamu tetap mengkonsumsinya) kedua makanan yang sering kusajikan sebetulnya kurang baik bila dikonsumsi oleh penderita penyakit ginjal, selain ketidak tahuanku akan penyakit itu ada di tubuhmu juga makanan yang kusajikan itu semua adalah kesukaanmu karena kamu sangat pemilih dalam hal makanan, sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging yang kau suka sangat terbatas, maka pastilah aku selalu menyajikan makanan kesukaanmu karena kalau aku memaksakan bahan makanan yang kurang kau sukai, kau lebih baik tidak makan. maka aku selalu menyajikan makan yang kau sukai dimana sekarang baru kuketahui itu tidak baik untuk kesehatanmu, seperti contohnya penderita ginjal kurang baik mengkonsumsi susu sedang susu selalu diusahakan tersedia untukmu karena aku memiliki alasan dengan porsi makanmu yang sedikit dapat ditambah dengan selalu minum susu pagi atau sore hari dan kau suka itu

Kau tidak mengeluh tentang sakitmu, kecuali kemanjaanmu yang selalu ingin diperhatikan, kami tidak pernah tahu penyakit itu ada di tubuhmu, yang kutakutkan justru diusiamu yang menjelang 60 takut menderita penyakit darahtinggi atau jantung, maka tersentak aku ketika kau pergi dengan begitu mendadak membawa separuh nyawaku, dengan penyebabnya penyakit yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya andai tidak ada permata kita aku tidak tahu bagaimana harus menjalani hidup ini.

setelah kepergiannmu aku begitu menyesal karena aku ga tahu secara dini bahwa penyakit itu ada di tubuhmu, sehingga aku menyalahkan diri mengapa aku tidak peka dengan penyakit yang kau derita, kadang aku merasa aku bukanlah istri yang baik sehingga kau pergi tidak memberi tanda-tanda yang signifikan kepadaku, bahkan sehari sebelum kepergianmu, kamu masih meayuku dengan kata-kata penguat " cantik jangan menangis karena ayah ga akan apa-apa, ayah kan kuat" dan itu ternyata rayuan terakhir yang engkau sampaikan padaku

Kau memang kuat sehingga tak ada keluhan yang keluar dari bibirmu karena penyakit itu, aku ditinggal dengan segala keterbatasanku yang hanya bisa kuat karena aku berada ditengah keluarga yang selalu mendukungku, akupun harus kuat karena kasihan pada keluarga yang telah banyak mendukungku.

walau Sepeninggalmu aku tetap sendiri menghadapi semua dampak kepergianmu, 

kesedihan

kerinduan

kesendirian

keterpurukan

kegalauan

keluargamu

Walau aku tahu Allah selalu memiliki rencana terbaik untuk umatnya tetapi aku masih belajar ikhlas karena aku merasa yang terbaik untukku, kamu berada disisiku


LihatTutupKomentar